Home Bali Mengenal Gelang Khas Bali: Jenis, Model, dan Filosofinya!

Mengenal Gelang Khas Bali: Jenis, Model, dan Filosofinya!

Mengenal Gelang Khas Bali: Jenis, Model, dan Filosofinya!

Gelang menjadi salah satu aksesoris favorite, baik laki-laki maupun perempuan. Gelang sendiri memiliki beragam bentuk unik dan warnanya yang cantik. Terdapat pula gelang Bali yang sudah familiar bagi kalangan masyarakat. Meskipun kamu bukan orang Bali atau umat Hindu juga dapat memakai gelang ini, lho! Pada artikel kali ini akan membahas mengenai gelang Bali, yaitu:

Gelang Tridatu

Mungkin kamu sering melihat jenis gelang tali dengan corak perpaduan warna merah, hitam dan putih. Gelang yang seringkali ditemukan di Bali ini juga dapat menjadi referensi oleh-oleh setelah berkunjung ke Bali. Daya tarik dari gelang ini terletak pada warna gelangnya yang unik dan simple.

Gelang khas Bali atau dikenal dengan Gelang Tridatu menjadi penanda bagi orang Bali. Nah, jika kamu melihat seseorang memakai gelang ini, maka dapat dipastikan jika orang tersebut adalah warga Bali. Tetapi, seiring perkembangan zaman, gelang Tridatu dikenal oleh orang luar Bali dan dapat dibeli dengan mudah, bahkan sebagai oleh-oleh.

Filosofi Gelang Tridatu

Gelang tridatu bukan hanya gelang biasa, terdapat arti secara spiritual dibalik gelang Tridatu terutama bagi masyarakat Bali. Jika kamu belum memahami lebih dalam mengenai gelang Tridatu, berikut filosofinya:

Awal mula dari penggunaan gelang Tridatu sebagai suatu anugerah bagi orang yang mendekatkan dirinya kepada Tuhan. Gelang Tridatu juga dipercaya bisa menjauhkan serta melindungi diri dari hal-hal negatif.

Benang Tridatu pertama kali diberikan kepada orang yang datang ke Pura Dalem Ped Nusa Penida. Hingga kini, gelang Tridatu dibagikan kepada setiap umat yang datang ke seluruh Pura di Bali.

Kata Tridatu asalnya dari kata Tri yang memiliki arti tiga, sedangkan Datu memiliki arti elemen atau warna. Sehingga, kata Tridatu memiliki arti tiga elemen yang berasal dari tiga benang dengan tiga warna yaitu merah, putih, dan hitam.

Nah, manifestasi dari ketiga warna benang tersebut merupakan lambang dari kesucian Tuhan. Pada benang warna merah menjadi lambang kekuatan Dewa Brahma sebagai Pencipta, Dewa Wisnu sebagai Pemelihara yang dilambangkan dengan warna hitam, serta warna putih yang melambangkan kekuatan Dewa Siwa sebagai Pelebur.

Tidak hanya itu saja, makna dari gelang Tridatu juga berarti Tri Kona yang memiliki arti lahir, hidup, dan mati yang merupakan tiga perjalanan hidup yang akan dijalani oleh manusia.

Pada benang yang dipakai dalam pembuatan gelang Tridatu sudah melalui tahap proses ritual sebelumnya. Jadi, orang Hindu juga telah meyakini mengenai gelang Tridatu terdapat kekuatan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Bagi siapa saja yang menggunakan gelang ini diharapkan selalu senantiasa mengingat Tuhan pada setiap langkah. Itulah sebabnya mengapa gelang Tridatu bukan hanya gelang biasa, tetapi memiliki makna tersendiri, khususnya bagi orang Bali.

Itulah filosofi dari gelang khas Bali, yaitu gelang Tridatu. Apabila kamu bukanlah penganut agama Hindu tentu tidak masalah jika ingin menggunakan gelang Tridatu sebagai fashion. Akan tetapi, perlu kamu ingat terdapat aturan dalam pemakaian gelang ini, sehingga kamu tidak bisa sembarangan dalam memakainya.

Peraturan atau larangan pertama adalah dilarang memakai gelang Tridatu di tangan sebelah kiri seperti aksesoris biasanya, tentunya kamu wajib memakai gelang Tridatu di tangan sebelah kanan. Kamu juga dilarang memakai gelang ini pada kaki, hal ini karena dianggap sebagai bentuk pelecehan dan penistaan terhadap agama Hindu.

Gelang Rasta Bali

Selain gelang Tridatu, gelang Rasta juga merupakan gelang khas Bali. Rasta sendiri merupakan sebutan bagi penganut Rastafari, yaitu nama pada sebuah gerakan yang mulai berkembang pada tahun 1930 di Jamaika.

Mereka juga memiliki beberapa ajaran yang tentu harus diikuti bagi para pengikutnya yang terdiri dari para petani dan penduduk miskin. Nah, kaum Rasta sendiri merasa tertindas karena perlakuan masyarakat pada masa itu.

Justru pada keadaan berbalik sejak masa kepemimpinan Perdana Menteri Manley yang mulai membela kaum Rasta. Gerakan Rastafari ini kembali tersebar salah satunya melalui perkembangan musik reggae. Dalam hal ini musisi Bob Marley merupakan tokoh yang berperan penting dalam penyebarannya.

Rastafari sendiri memiliki simbol berupa warna yang terdiri dari merah, emas, dan hijau, yang tercermin dalam pakaian dan aksesorisnya. Merah berarti darah para martir, hijau melambangkan tumbuhan Afrika, dan emas berarti kekayaan dan kemakmuran dari Afrika.

Tentunya kamu sudah tidak asing lagi kan dengan aksesoris kaum Rasta ini? Kamu dengan mudah akan menemukan gelang dan aksesoris lainnya. Kamu bisa menggunakan gelang Rasta yang memberikan kesan yang modis pada setiap rajutannya karena memiliki seni tersendiri.

Gelang Manik-manik

Mengenal Gelang Khas Bali: Jenis, Model, dan Filosofinya!

Aksesoris gelang khas Bali selanjutnya merupakan gelang yang terbuat dari bahan dasar kombinasi kayu dan manik-manik. Pada bentuk susunannya yang unik serta memiliki beragam warna dan model dari manik-maniknya.

Apabila kamu menyukai gaya etnik dan klasik, maka gelang manik-manik sangat cocok untuk kamu gunakan. Dengan perkembangan zaman, gelang manik-manik semakin hits dan semakin banyak jenis dan modelnya. Tertarik dengan gelang manik-manik?

Gelang Kerang

Mengenal Gelang Khas Bali: Jenis, Model, dan Filosofinya!

Siapa sangka kerang juga cocok sebagai aksesoris, apalagi jika kamu membeli gelang ini untuk oleh-oleh. Gelang kerang sendiri terbuat dari kerang-kerang laut yang sudah dirangkai sedemikian rupa. Kerang-kerang yang didapat juga masih mempertahankan warna asli atau bahkan sudah ada yang dimodifikasi.

tentunya gelang jenis datu ini sangat cantik jika dipadupadankan dengan outfit yang kamu pakai. Bukan hanya gelangnya saja, kamu bisa menggunakan kalung atau bahkan cincin yang terbuat dari kerang.

Tertarik? Kamu bisa membelinya di pusat oleh-oleh The Keranjang Bali dengan beragam pilihan warna dan berbagai harga yang kamu inginkan. Jangan lupa beli untuk oleh-oleh orang terkasih, ya!

Gelang Kayu

Mengenal Gelang Khas Bali: Jenis, Model, dan Filosofinya!

Selain gelang kerang, terdapat pula gelang kayu yang unik dan juga eksotik. Apalagi jika kamu penyuka style vintage, gelang kayu sangat cocok untuk kamu pakai. Sesuai dengan namanya, gelang ini terbuat dari bahan dasar kayu.

Gelang kayu sudah menjadi trend sejak dahulu, maka dari itu banyak sekali orang yang memakainya. Terdapat banyak model yang bisa kamu beli hanya di The Keranjang Bali yang sesuai dengan keinginanmu. Selain dipakai sendiri, gelang kayu juga bisa menjadi referensi untuk oleh-oleh.

Baca selengkapnya 7 Jenis Pakaian Adat Bali, Berikut Filosofinya!

Gelang Tulang

Jika kamu menginginkan gelang yang sedikit anti mainstream, maka gelang model tulang bisa menjadi pilihannya. Gelang tulang terbuat dari bahan tulang sapi. Kamu tidak perlu takut gelang bau tulang atau hewan, karena tulang ini sudah masuk tahap pembersihan dan dimodifikasi sebaik mungkin.

Kamu bisa membeli gelang tulang di The Keranjang Bali yang memiliki beragam desain, mulai dari yang sederhana hingga yang lebih elegan. Gelang tulang bisa menambah kesan manis pada penampilanmu.

Gelang Mote-mote

Mungkin sebagian orang masih asing dengan gelang mote-mote ini. Variasi yang dimiliki gelang mote-mote sendiri beragam. Ada gelang yang terdiri atas kawat dengan rangkaian mote dan bunga keramik atau mote-mote dengan variasi batu keramik. Apalagi jika kamu suka dengan desain yang artistik, gelang ini bisa menjadi pilihannya.

Itulah beberapa jenis, model, dan filosofi dari gelang khas Bali. Selain sebagai aksesoris, gelang juga dapat menjadi simbol. Kamu bisa membeli gelang sebagai oleh-oleh maupun simbol kepada orang yang tersayang. Pastikan kamu membeli jenis gelang Bali yang sesuai dengan keinginanmu, ya!

Semua dapat diperoleh dengan mudah hanya di tempat oleh-oleh The keranjang Bali. Tidak hanya itu saja, untuk penataan gelang display tertera dengan apik dan diberikan makna dari setiap jenis gelang. Jadi, kamu tidak perlu bingung lagi dan pastinya pengunjung bisa teredukasi!

Tempat yang disediakan The Keranjang Bali juga sangat nyaman. Fasilitas tempat juga lengkap, mulai dari kids area, mushola yang dapat menampung sampai 300 orang, bahkan tempat khusus yang dapat dijadikan berbagai event atau event catering dengan kapasitas 300 orang yang sudah termasuk LED, lighting, dan sound system.

The Keranjang Bali yang beralamat di Jalan bypass Ngurah Rai No. 97/ Jalan Raya Tuban No. 92 Kuta Bali (5 menit dari Bandara). The Keranjang Bali buka hari senin s/d kamis jam 09.30-21.00, hari Jum’at jam 09.30-22.00, sedangkan hari Sabtu dan Minggu jam 09.00-22.00.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *